Yamaha Pianica Festival 2025 Bukan Sekedar Ajang Kompetisi Siswa Bermain Musik!

TINEMU.COM- PT Yamaha Musik Indonesia Distributor kembali melanjutkan program pengembangan bakat dan kreativitas para pelajar sekolah dasar nasional melalui seni musik bermain pianica yang diberi tajuk Yamaha Pianica Festival 2025. Bekerjasama dengan Puspresnas Kemendikbudristek, Yamaha Musik sebagai inisiator acara ini melaksanakan pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan sejak usia dini lewat pendidikan musik.

SMP Negeri 115 Jakarta sebagai peserta kategori ansambel Yamaha Pianica Festival bergaya futuristik

TINEMU.COM- PT Yamaha Musik Indonesia Distributor kembali melanjutkan program pengembangan bakat dan kreativitas para pelajar sekolah dasar nasional melalui seni musik bermain pianica yang diberi tajuk Yamaha Pianica Festival 2025Bekerjasama dengan Puspresnas Kemendikbudristek, Yamaha Musik sebagai inisiator acara ini melaksanakan pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan sejak usia dini lewat pendidikan musik.

Berbeda dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Lomba Pianica 2024, Yamaha Pianica Festival kali ini yang digelar di Yamaha Music School, Jl Gatot Subroto, Jakarta (31/1) acaranya lebih bersifat festival atau ajang unjuk gigi para siswa memamerkan kebolehannya bermain pianica. "Nuansa kompetisi tetap ada namun porsinya lebih banyak ke arah festival, semacam showcase. Kalo nuansanya lomba atau kompetisi terus, bisa nggak fun lagi. Pianica bukan sekedar mainan sekali pakai tapi membutuhkan keahlian khusus misalnya jari, pernafasan, juga lidah. Pianica yang tadinya hanya bagian dari marching band kini punya tempat khusus, dan di sini juga diperlihatkan komposisi aransemen musik dengan menampilkan back track yang dirancang untuk pianica. Kami juga memberikan penghargaan khusus pula kepada arranger atau penata musik yang khusus mengerjakannya agar acara ini terselenggara," kata Andy Jobs, Ketua Dewan Juri Festival. 

Bersama Ibu Sri Yamawati Direktur PT Yamaha Musik Indonesia Distributor (foto DoRo Conspiracy)

"Intinya bermain musik itu juga harus bersifat inklusivitas ya. Jadi dalam hal ini Yamaha sesuai slogannya ingin berbagi kebahagiaan bermain musik untuk semua orang. Bermain musik ada unsur kebahagiaannya. Dalam hal ini ada kaitannya dengan sekolah dasar, kami sudah bekerja sama dengan Kementerian dan Kebudayaan untuk memberikan pelatihan kepada guru di sekolah bagaimana mengajarkan seni musik kepada siswa di sekolah. Yamaha membantu membuatkan materinya, materi pembelajarannya kepada para guru. Selain itu Yamaha mengadakan seminar bekerja sama dengan pemerintah mengajarkan bagaimana bermain musik di depan umum. Makanya kami mengadakan lomba pianica untuk siswa sekolah dasar di seluruh Indonesia yang sudah terselenggara sejak 2017. Waktu pandemi Covid 19 sempat vakum tapi sudah terselenggara dua kali setelah pandemi. Peserta lombanya sangat bagus,ada ribuan dari seluruh Indonesia. Kami pilih juara juaranya, wakil dari masing masing provinsi sesuai kriteria yang mungkin secara detailnya bisa dilihat di Instagram Yamaha.id atau website Yamaha Musik Indonesia," kata Sri Yamawati, Direktur PT Yahama Music Indonesia Distributor.

“Tujuan lomba yang kemudian berkembang menjadi festival ini salah satunya memperkenalkan budaya Indonesia kepada anak-anak melalui musik. Mereka bisa merasakan kebahagiaan juga mengenal kekayaan dan keragaman budaya dari bangsanya. Umumnya pemenang lomba biasanya setelah juara itu tidak berlanjut. Di Yamaha nggak. Acara ini memberikan kesempatan kepada mereka yang terpilih untuk menampilkan kemampuannya di hadapan umum dan orang tua, dan mereka bisa juga bertemu peserta lain dari daerah luar Jakarta sehingga membuat mereka bersemangat untuk belajar lagi. Untuk festival ini peserta khusus dinilai oleh Mitchuri, Juri Internasional Pianica Magician Mi3 dari Jepang. Lomba ini juga untuk mengembangkan kemampuan bersosialisasi dengan teman. Jadi mereka sudah terlatih berhadapan dengan audiens, bahkan busana atau membutuhkan semacam koreografi untuk ansambel atau grup pianica sangat memenuhi kriteria visual (penampilan). Mereka yang ingin ikut lomba kirim materinya berupa video kemudian kita undang untuk tampil. Intinya dari Yamaha terus konsisten memberikan dukungan kepada setiap aktivitas yang berkaitan sound dan musik serta menyebarkan kebahagiaan kepada setiap orang. Tentunya setelah ini kita review dan kita harapkan ada semangat untuk belajar musik dan menyebarkan kegembiraan. Salah satu mewujudkannya adalah bekerja sama dengan pemerintah yang turut mensosialisasikan kegiatan ini sedangkan Yamaha menyiapkan materinya. Kegiatan ini lebih baik diikuti banyak peserta, dan lebih berarti diikuti banyak sekolah. Musik adalah bahasa universal. Kami harapkan anak-anak di seluruh Indonesia punya akses untuk belajar musik, itu yang penting. Kenapa dipilih pianica karena harganya lebih murah dan praktis dibawa kemana-mana, sesuai prinsip Yamaha bahwa belajar musik itu bisa inklusif," lanjut Sri.


Ketua Dewan Juri Festival Andy Jobs (berkemeja) bersama peserta festival (foto DoRo Conspiracy)

“Acara festival ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan training online musik untuk guru-guru sekolah dasar tahun 2022-2024, yang merupakan bagian dari kegiatan CSR Yamaha untuk mendukung pendidikan karakter melalui kegiatan bermusik di sekolah. Melalui kegiatan ini kami berharap dapat menumbuhkembangkan rasa cinta tanah air dan menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan talenta yang mereka miliki,” tambah Christine, CSR Yamaha Music.


SMP Negeri 115 Jakarta sebagai peserta kategori ansambel Yamaha Pianica Festival bergaya futuristik

Sementara itu, Andy Jobs selaku Ketua Dewan Juri Yamaha Pianica Festival 2025 menjelaskan tentang adanya tambahan dukungan dari komunitas pengajar pianica dan beberapa tantangan yang akan dihadapi oleh peserta lomba di ajang ini, “Saya sebagai ketua dewan juri di ajang festival ini khususnya kategori ansambel, kami memberikan keleluasaan dan sekaligus tantangan dengan memberikan unsur pendukung sehingga peserta bisa bertanding bukan hanya dari sisi musikalitas saja, akan tetapi juga dari sisi kreativitas penampilan secara keseluruhan,” tambah Andy Jobs yang berharap aktivitas ini bisa membentuk pelajar Indonesia yang sesuai dengan karakter dan nilai Pancasila dengan pengimplementasian dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu bergotong-royong, bernalar kritis dan kreatif yang memberi dampak perubahan sikap siswa yang semakin kolaboratif, peduli, komunikatif dan inovatif.

Untuk acara ini selengkapnya bisa disaksikan di kanal Youtube Pusat Prestasi Nasional dan Yamaha MusikID serta melalui Instagram YamahaMusikID. "Saya sebagai anggota dewan juri juga sebagai pembuat aransemen seluruh lomba ini dibantu tim Yamaha menilai ada ribuan jumlah peserta. Di sini kelihatan anak anak yang punya basic piano mereka mengandalkan teknik tangan sedangkan pianika juga menonjolkan teknik pernafasan. Kita bisa kasih dinamika vibrato dan ekspresi sehingga penilaian tidak terlalu sulit dan kita bisa lihat mana yang berkualitas. Mulai saat masuk 3 besar agak susah muncul perdebatan antara juri karena masing-masing juri punya andalan sendiri. Kita berusaha objektif karena melihat dari standar teknis, penguasaan pengetahuan akan lagunya juga. Ini seru-seru dan bagus dari luar kota. Ini pianica alatnya mudah dan murah bisa dibawa kemana-mana, jauh lebih murah daripada alat musik lainnya. Harapannya untuk lomba ini ke depannya semakin banyak anak mencintai musik dan tertantang karena musik itu bukan cuma sekedar kompetisi tapi juga gaya hidup. Dengan mereka suka kepada musik mereka bisa berekspresi dan menjadi hal positif untuk remaja," kata Keenan Loui, Anggota Dewan Juri.**

Sumber : 

Donny Anggoro - Sabtu, 1 Februari 2025 | 17:46 WIB

Yamaha Pianica Festival 2025 Bukan Sekedar Ajang Kompetisi Siswa Bermain Musik! - Tinemu


Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT